Konflik?


Konflik adalah suatu proses antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuatnya menjadi tidak berdaya. 
  • Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya. 
  • Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan (seperti antara manajer dan bawahan). 
  • Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma – norma kelompok. 
  • Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok atau antar organisasi. 
  • Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.
Penyebab terjadinya konflik:
  • Suatu situasi dimana tujuan-tujuan tidak sesuai.
  • Perbedaan pandangan.
  • Adanya aspirasi yang tidak ditampung.
Sebagai contoh saya akan mengambil Konflik yang bersifat Internal/Konflik batin yang terjadi di dalam pengorganisasian:

Contoh konflik yang ada di PSSI waktu itu.
Padahal organisasi yang sebesar itu bernaung langsung dibawah pimpinan Indonesia dan organisasi sepakbola dunia, yaitu FIFA (Federation International Football Asosiation). Akan tetapi organisasi ini tidak menunjukan kinerja yang baik dimata masyarakan Indonesia sendiri bahkan dimata dunia.
Hal utama yang menyebabkan organisasi ini gagal dan boleh dibilang kacau dikarenakan oleh pemimpin organisasi PSSI, yaitu Nurdin Khalid yang telah gagal dalam memimpin dan mengelola organisasi ini. Sudah banyak kasus yang menimpa ketua umum organisasi ini, yang paling utama adalah kasus korupsi yang Ia lakukan terhadap dana-dana yang harusnya di alokasikan untuk kemajuan sepakbola di negeri kita ini, tetapi malah dimasukan dalam rekening gembung miliknya, dan itu sebagai bukti dia pernah dinyatakan sebagai terpidana atas kasus korupsi dalam PSSI. Dan akibat dari kegagalan itu FIFA melayangkan surat penurunan kepana Nurdin Khalid untuk meninggalkan kursi singgasananya sebagai ketua PSSI, akan tetapi Nurdin Khalid malah menutupi surat yang dilayangkan FIFA itu dari publik.
Namun pada akhirnya setelah Nurdin Khalid meniggalkan kekuasaannya, kisruh dalam PSSI tidak selesai sampai disitu saja. Perlu sekurang lebihnya 5 sampai 7 kali pemilihan ulang ketua umum PSSI. Namun pada akhirnya Djohar Arifin pun menempati posisi yang telah ditinggalkan oleh Nurdin Khalid di organisasi PSSI.
Masalah di organisasi PSSI tidak lagi sampai setelah penyelesaian pemilihan. Djohar melupakan janji dia ketika ia belum jadi Ketua Umum, dia menaikan tim-tim yang harusnya ada di Divisi Utama, sehingga hampir semua tim di kasta Indonesia Super League tidak terima dan menentang. Sehingga Djohar Arifin membuat Liga baru dengan nama Indonesia Primere League, yang berisikan tim-tim berbayar. 

Analisa
Analisa yang saya ambil adalah konflik setelah pemilihan.
Permasalahan dan konflik yang ada di PSSI Djohar Arifin menurut saya dikarenakan ke egoisan di setiap kepala yang berurusan. Dan juga dikarenakan Djohar yang tidak menepati janji, dan hanya memikirkan kepentingan kelompoknya. Kemudian ia melupakan orang-orang yang mendukungnya dan memilihnya. Sehingga kepemimpinan Djohar Arifin dicekal oleh orang-orang penting di persepakbolaan Indonesia.

Solusi 
  • Mengeluarkan dan membicarakan permasalahan bersama-sama orang-orang yang ada di persepakbolaan Indonesia. Musyawaran antara pihak ISL dan IPL. 
  • Bersedia menjadi pengalah yang baik, benar, dan tepat. Saat ini permasalahan PSSI sudah selesai, pada akhirnya yang salah mengalah, yaitu Djohar Arifin. Namun ia tetap menjadi ketua dengan anggota-anggota dari pihak ISL. 
  • Berbuat kebaikan kepada sesama manusia yang ada di PSSI. Karena Djohar mengakui kesalahan, Djohar tetap diberi amanah untuk menjadi Ketum PSSI dengan anggota-anggota yang tepat. 
  • Menyelesaikan tugas dalam satu saat. Jangan sampai masalah internal PSSI berlarut-larut, walaupun sering dapat ancaman dari FIFA tetapi PSSI berhasil menyelesaikannya dengan dibantu Pemerintah Indonesia. 
  • Menepati janji yang pernah dikeluarkan. Jika saat itu Djohar menepati janjinya, mungkin konflik ini tidak akan terjadi. Setelah konflik ini, saya yakin beliau akan amanah. 
  • Jangan egois dan jangan menganggap diri adalah superman. Tidak keras kepala adalah solusi paling tepat untuk lepas dari konflik. Dan jangan sampai kita merasa diri kita super. Jangan sombong pada intinya. 
  • Menerima saran dan kritik dengan lapang dada. Tidak marah atau kesal ketika dikritik, peduli terhadap saran. Maka, diri kita akan maju, sehingga PSSI ada pada jalan yang tepat, dan Indonesia jugalah yang akan merasakan manfaatnya.